Jemaat HKBP Bentrok, Ratusan Polisi Dikerahkan

bentrok hkbp
Sebanyak 200 personel gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru bersenjata laras panjang disiagakan di HKBP Ressort Sumbersari untuk mengamankan keributan massa yang terjadi atas penolakan rencana pelantikan pendeta.
Pantauan Riau Pos (Grup Posmetro Medan), Minggu (27/3) pukul 08.00 WIB, saat itu halaman gereja yang terletak di Jalan Rokan I, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru itu tampak dipenuhi jemaat yang melakukan protes saat pelantikan Pendeta Kepas Purba STh.
Hingga akhirnya pihak kepolisian berusaha melakukan mediasi dengan pimpinan HKBP guna menenangkan jemaat yang berencana akan menggagalkan pelantikan tersebut.
Protes yang tertulis di spanduk yang digantung di gedung HKBP menyebutkan bahwa jemaat HKBP Sumbersari menolak keras pelantikan pendeta Kepas Purba STh karena berlawanan dengan AP HKBP pasal 25 poin 1.5 ayat b halaman 122 serta menolak pelantikan pendeta yang lain dan tetap mempertahankan Pendeta Kana Silitonga MDiv sebagai pendeta ressort yang sah.
Sebelum adanya pengembalian nama baik Pendeta Kana Silitonga MDiv, ratusan jemaat masih bertahan di halaman gereja dengan pengaman personel kepolisian. Hingga sekitar pukul 14.00 WIB, pihak kepolisian masih berjaga-jaga untuk mengamankan lokasi. Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs Aries Syarief Hidayat MM saat dimintai keterangannya melalui Waka Polres AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIk mengatakan bahwa pihaknya hanya melakukan pengamanan di lokasi tersebut.
"Tidak ada perbuatan anarkis yang kita temukan. Dari hasil mediasi yang dilakukan, agar pihak pemimpin gereja bisa menyelesaikan permasalahan ini sehingga tidak ada lagi penolakan. Saat ini acara pelantikan kita hentikan demi keamanan," tutup Putut.
Kerap Terjadi
Keributan antar jemaat HKBP atas dasar penolakan pergantian pendeta memang kerap terjadi. Sebelumnya, ada banyak peristiwa yang sama. Terakhir, terjadi di HKBP Kotapinang, Maret 2015. Saat itu ratusan jemaat HKBP Kotapinang menutup pagar sebagai aksi penolakan terhadap kedatangan Sekjen HKBP Pdt Mori Sihombing yang akan melantik Pdt Tumohop Silaban menggantikan Pdt Tua Darwin Butarbutar.
Informasi dihimpun, penolakan kehadiran Sekjen HKBP merupakan buntut dari permasalahan menyangkut keuangan gereja. Jemaat menuntut agar mantan bendahara gereja tersebut, Parningotan Panjaitan, untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya mulai tahun 2002 sampai 2014 yang diduga telah menyelewengkan dana sekitar Rp182 juta. "Ya memang kami menolak kehadiran pengurus dari pusat untuk mengangkat Tumohop Silaban sebagai pendeta dan akan menggantikan pendeta kami yang sekarang yaitu Tua Darwin Butarbutar di HKBP Resort Kota Pinang ini," kata Op Kayla Sinaga, salah seorang jemaat.
Menurutnya, terbongkarnya dana keuangan yang diduga diselewengkan oleh mantan bendahara itu merupakan hasil kinerja pendeta TD Butarbutar yang berani mengungkapkan kepada jemaat dugaan penyelewengan tersebut dan akibat getolnya pendeta tersebut menanyakan kemana arah uang itu mengalir.
Diduga karena mantan bendahara tersebut membuat laporan ke pusat bahwa pendeta TD Butarbutar, yang melakukan penyelewengan dana dan tanpa berkordinasi dengan pihak jemaat, pengurus pusat tiba-tiba mengeluarkan surat keputusan pergantian pendeta. Sementara pendeta tersebut baru menjabat dua tahun.(jpnn)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar